Pages

Jumat, 18 Maret 2011

Mutiara Hitam yang akan hilang

Belum kelar kisruh ditubuh PSSI, sekarang muncul masalah baru,langsung dari lapangan hijau, rencana pemboikotan pemain asal Papua untuk tidak ikut/dipanggil TIMNAS lagi.


14 Maret lalu pelatih Timnas Alfred Riedl telah mengumumkan 20 pemain Timnas U-23 untuk mengikuti pelatnas SEA-GAMES November 2011 di Palembang. Yang membuat heboh adalah Oktovianus Maniani yang dulu digadang-gadang sebagai pemain kesayangan Rield tidak masuk dalam 20 nama yang dipanggil, Alfred Riedl juga tidak memasukkan Titus Bonai, pemain ini adalah yang mencetak gol cantik lewat tumit ketika timnas U-23 kalah 1-3 dari Turkmenistan di ajang kualifikasi Pra Olimpiade di Stadion Jakabaring Palembang.



Titus Bonai (19) sedang berlatih di Senayan.


Sebelumnya adalah Boaz Salossa, top skor sementara LSI dengan 19 gol, juga pemain yang pernah dicoret Alfred Riedl dari timnas Piala AFF yang lalu, artinya sejak menangani timnas Indonesia, sudah tiga orang pemain Papua yang sudah didepak Riedl, alasannya karena ketiga pemain tersebut dianggap Indisipliner.

Merasa mendapat stigma yang negative dari PSSI khususnya pelatih Alfred Riedl, para pemain-pemain asal Papua marah dan tidak bisa menerima citra negatif tersebut, bahkan untuk menunjukkan rasa tersinggungnya, “Para pemain asal Papua mempunyai rencana untuk memboikot setiap panggilan PSSI” ujar bintang Persipura Boaz Salossa, pada salah satu televisi di acara Berita Olahraga Malam, 17/3/2011

Oktovianus Maniani

Kalau hal tersebut benar-benar dilakukan oleh para pemain asal Papua, tentunya akan sangat merugikan persepakbolaan tanah air, oleh karena itu PSSI tidak boleh mengabaikan begitu saja ancaman boikot dari pemain-pemain asal Papua tersebut, sebab para pemain asal Papua mempunyai bakat-bakat sepak bola yang sangat menjanjikan, boleh dikatakan kelas para bintang asal Papua sudah hampir mendekati level dunia, “Tetapi masalahnya PSSI tidak pernah mau berkomunikasi langsung dengan para pemain Papua, tentang persoalan-persoalan pribadi pemain itu sendiri maupun persoalan keluarganya”, kata Oktovianus Maniani, pemain asal Papua yang berbaju Sriwijaya FC.

Yang ada hanyalah pemain asal Papua selalu mendapat citra negative, sering membuat ulah, sering meminum minuman beralkohol, sehingga ada anggapan kalau pemain asal masuk timnas Indonesia, suasana tim malah tidak kondusif, apalagi pencitraaan negative tersebut sampai diketahui oleh halayak ramai.

Persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, sebaiknya para pihak yang bertikai segera mencari titik temu untuk menyelesaikan ancaman boikot ini. PSSI yang katanya sebagai induk organisasi sepak bola tanah air harus bisa menjadi bapak yang baik.
“Mutiara Hitam Tersimpan Bakat Emas”

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2011 MAZARIQ. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates WP by Wpthemescreator